Sabtu, 30 April 2011

psikojurnalistik

PSIKOJURNALISTIK
UPK di Psikologi UNDIP yang mengurusi segala hal mengenai jurnalistik ini sebenarnya terlahir dari bagian intern BEM Psi.
Bagaimana hal itu bisa terjadi dan mengapa sekarang menjadi UPK sendiri?
Awalnya Psikotik (Psikologi Jurnalistik) ini bernama Psikomed. Bahkan Psikomed pada mulanya tidak bernama Psikomed. Dahulu kegiatan kejurnalistikan dan semacamnya berada pada kekuasaan Demapsi–yang sekarang berganti nama menjadi BEM psi–dan perwujudan kegiatannya adalah dengan menerbitkan buletin, mading, dan majalah untuk kalangan sendiri. Nama majalahnya adalah Cogitos. Mungkin majalah ini masih bisa ditemukan di perpustakaan kampus Psikologi.
                Nama Psikomed sendiri terbentuk ketika pada pertengahan tahun 2004 ada beberapa mahasiswa yang berkumpul untuk merundingkan ketiadaannya UPK yang mewadahi anak-anak psikologi untuk berkreativitas dengan kemampuan penulisannya. Ide tersebut terinspirasi oleh Manunggal, UPK tingkat universitas tentang kejurnalistikan, dan kebanyaknya anak Psikologi yang menjadi anggota UPK tersebut. Nama-nama mahasiswa yang berkumpul tadi antara lain adalah Neli ’01, Zamroni ’02, Topan ’02, Derinia ’02, dan Ihsan ’02. Didukung oleh salah satu dosen, akhirnya mereka mengajukan permohonan pembuatan UPK baru. Saat itu mereka lebih fokus kepada visi dan misi UPK tersebut daripada pemberian namanya (Psikomed-–red). Namun bukan berarti mereka asal-asalan saja dalam memilih nama. Akhirnya Psikomed berhasil mewujudkan eksistensinya pada tanggal 14 Oktober 2004. Pendiri UPK ini sendiri memberi nama Psikomed tanpa mengetahui adanya kembaran nama di lain tempat.
Kembaran?
Ternyata nama Psikomed telah dipakai oleh anak-anak jurnalistik di fakultas Psikologi UGM. Mereka pun sudah terlebih dahulu mendaftarkan majalah mereka untuk mendapatkan ISSN atau permasalahan mengenai izin penerbitan majalah. Akhirnya di akhir tahun 2009, Psikomed milik Psikologi UNDIP mengubah diri dan menetapkan nama Psikotik supaya bisa mendapatkan izin ISSN. Salah satu anggota jurnalistik saat itu, Risma, sang pencetus ide mengatakan bahwa nama itu terpilih karena simpel, gampang diingat, dan masih ada unsur psikologinya. Sebenarnya sebelum persetujuan mengenai nama Psikotik terjadi, sudah ada beberapa nama yang diajukan oleh sesepuh Psikomed dan anak-anak yang lain, namun karena berbagai alasan, akhirnya nama-nama tersebut mengalami penolakan.
Di masa kepengurusan 2011, nama Psikotik dianggap janggal karena berhubungan dengan manusia yang mengidap penyakit kejiwaan parah seperti apa yang didapat di mata kuliah Psikologi Klinis. Dengan dasar ini, kami mengubah nama Psikotik menjadi Psikojurnalistik.
Nah, selama setahun ke depan terjadwal berbagai kegiatan sebagai berikut:
  • Pembuatan mading
  • Pembuatan bulletin
  • Penerbitan Majalah
Terjadwal diterbitkan sekitar awal ajaran baru tahun 2011, sekitar awal September.
  • Pelatihan Jurnalistik
Direncanakan diadakan di bulan September. Di sini akan dibahas apa saja yang terkait dengan jurnalistik. Kegiatan ini terbuka untuk para mahasiswa Psikologi atau di luar fakultas yang tertarik untuk ikut acara ini.
  • Pelatihan Corel Draw
Acara ini sukses diselenggarakan tahun lalu dan dijadwalkan akan diselenggarakan lagi sekitar bulan Juni 2011, terbuka bagi mahasiswa Psikologi maupun luar Psikologi.

Tentang Psikojurnalistik

Foto Saya
basecamp psikologi jurnalistik undip di dunia blog